About me

Blog

7 Feb 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS KI



LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS KI





logo.png




Disusun oleh:
1. Friendy Aji P                [ XII IPA 1 / 13 ]
2. Gita Ayu A                    [ XII IPA 1 / 14 ]
3. Ilham Maulana H         [ XII IPA 1 / 15 ]
4. Indah Yuni                    [ XII IPA 1 / 16 ]







SMA NEGERI 2 MAGETAN
Tahun Ajaran 2013 / 2014
I.       Tujuan Percobaan: Ujian Praktek Kimia Kelas XII IPA Tahun Pelajaran 2013/2014

II.    Landasan Teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katode, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anode. Katode  adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katode merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anode merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katode dan anode pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katode bermuatan positif dan anode bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katode bermuatan negatif dan anode bermuatan positif.


Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1.      Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2.      Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3.      Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC).





III.             Alat dan Bahan

Alat dan Bahan
Ukuran / satuan
Jumlah
Tabung U
-
1
Elektroda Karbon
-
2
Power suply
1
Kabel
30cm
2
Timbangan
-
1
Gelas kimia
1000ml
1
Sendok aduk
kecil
1
Corong
-
1
Gelas kimia
100 ml
3
Larutan KI
0,5 M
500Ml
Larutan fenolftalein
Secukupnya
Foto
DSC_0043.jpg20140207_094245.jpg

IV.             Cara Kerja
1.      Memasang alat elektrolisis seperti pada gambar
DSC_0042.jpg
2.      Memasukkan larutan KI pada pipa U sampai permukaan larutan kurang lebih 2 cm di bawah mulut tabung, kemudian memasang elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan.
       20140207_092901.jpg
3.      Melakukan elektrolisis dengan menghubungkan elektroda-elektroda karbon dengan sumber arus listrik 9 volt yang dilakukan kurang lebih 5 menit dan mengamati perubahannya. 20140207_092935.jpg

4.      Tambahkan fenolftalein masing-masing 5 tetes.

V.                Hasil Pengamatan

Larutan dalam ruang
Perubahan selama elektrolisis
Setelah ditambah fenolftalein
Anode
Kuning kecoklatan
Coklat jernih
Katode
Bening
Ungu









Sebelum ditetesi fenolftalein
Sesudah ditetesi fenolftalein
DSC_0051.jpg
DSC_0052.jpg

VI.             Pembahasan
1.      Anode
·         Perubahan Selama Elektrolisis = Menimbulkan cairan berwarna kuning kecoklatan.
·         Perubahan Setelah ditambah Fenolftalein = Dari kuning kecoklatan menjadi kuning jernih.

Anode, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan. Warna kuning yang ada pada anode ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari reaksi di Anode larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada Anode.
Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2). Setelah ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna coklat jernih. Dan setelah ditambah fenolftalein, warna berubah menjadi coklat tua. Pada kutub anode mengandung ion kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2. Maka, Reaksi yang terjadi :  2I- ® I2 + 2e-

2.      Katode
·         Perubahan Selama Elektrolisis = Terdapat gelembung dan tidak berwarna (jernih)
·         Perubahan Setelah ditambah Fenolftalein =  Dari jernih menjadi keungu-unguan.

Katode, menimbulkan warna menjadi berwarna ungu setelah ditmbahkan fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katode setelah mengalami elektrolisis bersifat basa. Pada kutub katode, mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan OH-, sehingga pada elektroda timbul gelembung. Maka, Reaksi yang terjadi :  2H2O + 2e-  ® H2 + 2OH-

VII.       Lampiran
            (Pertanyaan Diskusi)
a.       Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawab:
Zat yang terbentuk di ruang anode adalah Iodin (I2) karena terjadi oksidasi I- menjadi I2 dengan persamaan reaksi :
2I
- (aq) ® I2(s) + 2e-
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi
 coklat pekat setelah ditetesi dengan fenolftalein.

b.      Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah di elektrolisis? Jelaskan!
Jawab:
Ion-ion yang terdapat di ruang katode adalah OH- karena terjadi reduksi air (H2O) dengan persamaan reaksi :
2H2O(l) + 2e-
 ® 2OH-(aq) + H2(g)
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan menjadi ungu setelah ditetesi dengan indicator fenolftalein yang berarti bahwa larutan bersifat basa (OH-
 pembawa sifat basa) dan munculnya gelembung-gelembung gas yang menandakan terbentuknya gas H2.

c.       Jika gas yang terjadi di katode adalah gas hidrogen (H2), tuliskan persamaan reaksi yang terjadi di anode dan katode!
Jawab:
KI(aq) ® K+(aq) + I- (aq)
Anode (+) 2I-(aq)
 ® I2(s) + 2e-
Katode (-) 2H2O(l) + 2e-
 ® H2(g) + 2OH-(aq)


0 komentar:

Posting Komentar

Tweet


FriendBlog Design by Insight © 2009