LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS KI
Disusun oleh:
1. Friendy Aji P [ XII IPA 1 / 13 ]
2. Gita Ayu A [ XII IPA 1 / 14 ]
3. Ilham Maulana H [ XII IPA 1 / 15 ]
4. Indah Yuni [ XII IPA 1 / 16 ]
SMA NEGERI 2 MAGETAN
Tahun Ajaran 2013 / 2014
I. Tujuan Percobaan: Ujian Praktek Kimia
Kelas XII IPA Tahun Pelajaran 2013/2014
II. Landasan Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan
elektrolit yang telah dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana
terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri
dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan).
Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan
melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi
energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada
potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat
dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik
luar disebut Katode, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke
sumber arus listrik luar disebut Anode. Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan
anode adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi. Katode merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron
sedangkan anode
merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada
katode dan anode pada sel elektrolisis sama seperti
pada sel volta, yaitu di katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anode adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katode bermuatan positif dan anode bermuatan negatif, sedangkan pada
sel elektrolisis katode bermuatan negatif dan anode bermuatan positif.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung
ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga
elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel
elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari
luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC).
III. Alat dan Bahan
Alat
dan Bahan
|
Ukuran
/ satuan
|
Jumlah
|
Tabung
U
|
-
|
1
|
Elektroda
Karbon
|
-
|
2
|
Power suply
|
|
1
|
Kabel
|
30cm
|
2
|
Timbangan
|
-
|
1
|
Gelas kimia
|
1000ml
|
1
|
Sendok aduk
|
kecil
|
1
|
Corong
|
-
|
1
|
Gelas
kimia
|
100
ml
|
3
|
Larutan
KI
|
0,5
M
|
500Ml
|
Larutan
fenolftalein
|
|
Secukupnya
|
Foto
|
|
IV. Cara Kerja
1. Memasang alat elektrolisis seperti
pada gambar
2. Memasukkan larutan KI pada pipa U
sampai permukaan larutan kurang lebih 2 cm di bawah mulut tabung,
kemudian memasang elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan.
3. Melakukan elektrolisis dengan
menghubungkan elektroda-elektroda karbon dengan sumber arus listrik 9 volt yang dilakukan kurang lebih 5 menit dan mengamati perubahannya.
4. Tambahkan fenolftalein
masing-masing 5 tetes.
V. Hasil Pengamatan
Larutan dalam ruang
|
Perubahan selama elektrolisis
|
Setelah ditambah fenolftalein
|
Anode
|
Kuning kecoklatan
|
Coklat jernih
|
Katode
|
Bening
|
Ungu
|
Sebelum ditetesi fenolftalein
|
Sesudah ditetesi fenolftalein
|
|
|
VI. Pembahasan
1. Anode
·
Perubahan Selama Elektrolisis = Menimbulkan cairan
berwarna kuning kecoklatan.
·
Perubahan Setelah ditambah Fenolftalein = Dari kuning
kecoklatan menjadi kuning jernih.
Anode, menimbulkan cairan berwarna kuning
kecokelatan. Warna kuning yang ada pada anode ini menandakan adanya gas iodin
pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari reaksi di Anode larutan KI, maka benar bahwa terjadi
reaksi oksidasi pada Anode.
Karena
terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2). Setelah
ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna coklat jernih. Dan
setelah ditambah fenolftalein, warna berubah menjadi coklat tua. Pada kutub anode mengandung ion kemudian dioksidasi menjadi unsurnya
yaitu I2. Maka, Reaksi yang terjadi : 2I- ® I2 + 2e-
2. Katode
·
Perubahan Selama Elektrolisis = Terdapat gelembung dan
tidak berwarna (jernih)
·
Perubahan Setelah ditambah Fenolftalein = Dari jernih menjadi keungu-unguan.
Katode, menimbulkan warna menjadi berwarna
ungu setelah ditmbahkan fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di
katode setelah mengalami elektrolisis
bersifat basa. Pada kutub katode, mengandung ion K+ oleh karena itu yang
direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan OH-,
sehingga pada elektroda timbul gelembung. Maka, Reaksi yang terjadi : 2H2O
+ 2e- ® H2 + 2OH-
VII. Lampiran
(Pertanyaan
Diskusi)
a. Zat apakah yang terjadi di ruang
anode sebagai hasil elektrolisis?
Jelaskan!
Jawab:
Zat yang terbentuk di ruang anode adalah Iodin (I2)
karena terjadi oksidasi I- menjadi I2 dengan persamaan reaksi :
2I- (aq) ® I2(s) + 2e-
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi coklat pekat setelah ditetesi dengan fenolftalein.
b. Ion-ion apakah yang terdapat di
ruang katode
setelah di elektrolisis? Jelaskan!
Jawab:
Ion-ion yang terdapat di ruang katode adalah OH- karena
terjadi reduksi air (H2O) dengan persamaan reaksi :
2H2O(l) + 2e- ® 2OH-(aq) + H2(g)
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan menjadi ungu setelah
ditetesi dengan indicator fenolftalein yang berarti bahwa larutan bersifat basa
(OH- pembawa sifat basa) dan munculnya gelembung-gelembung gas
yang menandakan terbentuknya gas H2.
c. Jika gas yang
terjadi di katode adalah gas hidrogen (H2), tuliskan persamaan reaksi yang
terjadi di anode dan katode!
Jawab:
KI(aq) ® K+(aq) + I- (aq)
Anode (+) 2I-(aq) ® I2(s) + 2e-
Katode (-) 2H2O(l) + 2e- ® H2(g) + 2OH-(aq)